Harga Beras Dunia Naik 6,2% Imbas Stok Menipis, Bagaimana dengan RI?

Harga beras dunia meningkat akibat berkurangnya stok di beberapa negara produsen. Hal ini tercermin dari indeks harga pangan yang disusun oleh Organisasi Pangan Dunia atau FAO.

Indeks Harga Sereal FAO rata-rata 147,4 poin pada bulan Januari. Angka tersebut naik 0,1% dibandingkan Desember 2022, dan naik 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan indeks gabah dipengaruhi oleh harga beras internasional yang meningkat sebesar 6,2 persen bulan ke bulan. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan yang semakin ketat, permintaan lokal yang kuat di beberapa negara pengekspor Asia, dan pergerakan nilai tukar.

Sementara itu, harga jagung dunia hanya mengalami kenaikan tipis yaitu 0,5%.

Secara umum, Indeks Harga Pangan FAO rata-rata 131,2 poin pada Januari 2023, turun 1,1 poin (0,8 persen) dari Desember. Ini menandai penurunan bulanan ke-10 berturut-turut.

Indeks harga pangan Januari 2023 turun 17,9% atau 28,6 poin dari puncak tertinggi Maret 2022. Penurunan indeks pada Januari didorong oleh penurunan indeks harga minyak nabati, produk susu, dan gula.

Bagaimana dengan Harga Beras Indonesia?

Harga beras di Indonesia juga terus meningkat jauh melebihi harga eceran tertinggi atau HET. Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS, beras juga menjadi komoditas yang menyumbang inflasi sebesar 2,34% pada Januari ini.

Pantauan Katadata.co.id di Pasar Tradisional Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (3/2), harga beras mencapai Rp 13.000 per kg. Padahal, Kementerian Perdagangan mematok harga eceran tertinggi beras medium Rp 9.450 per kilogram.

Harga beras naik tajam dibandingkan dua pekan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 10.500 per kilogram. Sedangkan beras kualitas rendah mencapai Rp 9.500 per kg, naik dibanding bulan sebelumnya Rp. 8.000 per kg.

Beras premium juga naik menjadi Rp 14.000 per kg. Angka tersebut melonjak dibandingkan dua pekan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 11.000 per kg.[airRp14000perkgKenaikanmelonjakdibandingduaminggusebelumnyayanghanyamencapaiRp11000perkg[aiRp14000perkgAngkatersebutmelonjakdibandingkanpadaduaminggusebelumnyayanghanyamencapaiRp11000perkg

Pedagang beras Muhammad Ridwan mengatakan, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Namun, dia tidak mengetahui penyebab sebenarnya dari kenaikan harga beras tersebut. Dia meminta pemerintah berupaya menurunkan harga beras. ā€œDiharapkan pemerintah bisa segera menurunkan harga beras, agar tidak ada pembeli yang kosong. Saya juga kaget harganya bisa semahal ini,” kata Ridwan di Pasar Pondok Labu, Jakarta, Jumat (3/2).

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memproyeksikan produksi beras dunia mencapai 503,27 juta metrik ton (MT) pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT (2,29%) dari musim 2021/2022.

Pada musim ini, China menjadi negara penghasil beras terbesar yaitu 147 juta MT. Sementara itu, Indonesia merupakan produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi sebesar 34,6 juta MT pada musim 2022/2023.